Hipertensi merupakan salah satu penyakit paling mematikan didunia. Sebanyak 1 milyar orang didunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita penyakit ini.hipertensi secara tidak langsung membunuh penderitaannya, melainkan memicu terjadinya penyakit lain yang tergolong kelas berat dan mematikan serta memberi gejala yang berlanjut untuk organ tubuh, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah dan otot jantung (Murwani, 2009). Pemahaman di masyarakat menggangap bahwa penyakit hipertensi disebabkan karena sering marah-marah dan terlalu banyak mengkomsumsi garam. Masyarakat percaya bahwa hanya dengan mengkomsumsi rebusan air mengkudu tanpa dicampur gula, penyakit hipertensi bisa disembuhkan (Ardiansyah, 2009). Kecenderungan prevelensi hipertensi mengalami kenaikan dari 7,6 % tahun 2007 menjadi 9,5 % pada tahun 3013. Prevelensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun keatas di Indonesia adalah sebesar 25,8 %. Prevlensi hipertensi tertinggi di Bangka balitung (30,9 %), di ikuti Kalimantan Selatan (26,7%) dan terendah di Papua Barat (16,8 %) provinsi Kalimantan Timur (29,6 %), Gorontalo (29,0 %), Sulawesi Tengah (28,7 ), Sulawesi Barat (33,9 %), Kalimantan Barat (28,3 %), Kalimantan Tengah (33,6 %), Jawa Barat (29,4 %), Jawa Tengah (37 %), Jawa Timur (37,4 %). Hipertensi merupakan penyakit nomor sebelas oleh karena itu, Negara Indonesia yang sedang membangun disegala bidang perlu memperhatikan pendidikan kesehatan masyarakat untuk mencegah tumbuhnya penyakit seperti hipertensi. Hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala, yang dapat dilakukan pada waktu chek-up kesehatan atau saat periksa kedokteran. Penyakit hipertensi dapat dicegah dengan menjaga pola makan, yang salah satunya dengan melakukan diet rendah garam. Namun demikian dini renah garam ini akan diperlukan beberapa factor yang meliputi sikap, pengetahuan dan dukungan keluarga. Banyaknya masyarakat yang tidak rutin dalam mengontrol hipertensi diantaranya karena merasa jenuh terhadap cara pengobatan dalam jangka waktu yang lama sehingga penderita tidak melaksanakan program pengobatan yang ada, serta kurangnya kesadaran pada penyakit hipertensi yang dianggap biasa. Penyebab hipertensi yang utama adalah kebiasaan dan gaya hidup yang tidak sehat, misalnya suka minuman alkohol, suka merokok, kurang olahraga atau beraktivitas, stress, suka makanan dengan kadar berlebihan, suka minum berkafein dan sering berkomsumsi makanan berkolesterol tinggi sehingga pada tahap yang lebih berat dapat terjadi kerusakan pada beberapa organ tertentu. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah mengidentifikasi Asuhan Keperawatan pada pasien dengan diagnosa hipertensi di RSUD Bangil Pasuruan.